Rabu, 24 Februari 2016

Lahirnya Tapak Suci

Lahirnya Tapak  Suci

            Atas desakan murid murid kepada pendekar Moh Bahrie Irsyad, munculan gagasan untuk mendirikan satu perguruan yang menggabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kasegu). Namun untuk mencapai itu mestilah melalui jalan yang tidak mudah. Karena pengertian kelahiran perguruan yang baru kelak bukanlah merupakan suatu aliran yang baru melaikan tetap berakar dari aliran Cikauman (Banjaran-Kauman), apalagi mengingat pendekar Moh Bahrie Irsyad berada pada generasi ke 6 pada silsilah, maka perlu dilakukan silaturahmi dengan para sesepuh. Maka pembuktian demi pembuktian senantiasa di lakukan dalam berbagai pertemuan keilmuan, sekaligus untuk memantapkan perumusan keilmuan yang akan diturunkan. Dalam setiap pertemuan keilmuan senantiasa dilakukan pembuktian, yang melibatkan para sesepuh aliran.
            Sudah takdir Illahi ketika Moh Bahrie Irsyad selesai menampilkan jurus Harimau, pendekar M Wahib menyatakan puas dengan pembuktian dinilai cukup. Selanjutnya pendekar A Dimyati memberikan pesan dan petunjuk : “Kalau bertemu aliran pencak silat apapun, nilailah kekuatannya”. Kelihatannya sederhana, tetapi sikap ini sangat kontradiktif dengan sifat jago pencak pada umunya yang tidak mau melihat kelebihan dan selalumerasa dirinya terbaik dan terkuat. Sikap mental pendekar A Dimyati ini selanjutnya menjadi dasar sikap mental pendekar pendekar Tapak Suci.
            Ujian lainnya harus dihadapi memang cukup beragam. Salah satunya adalah penilaian bahwa pengembangan ataupun pendiri dalam silsilah aliran ini tidak berasal dari darah biru / ningrat. Apalagi para penggagas Tapak Suci hanya kalangan rakyat biasa. Akan tetapi dalam hal ini kemudian dinyatakan bahwa Tapak Suci adalah bukan milik dan gerakan kampung Kauman, tetapi gerakan dunia.
            Dalam proses pendirian Tapak Suci ini juga tidak lepas dari dukungan dan restu dari pada pendekar, ulama dan aktifis Muhammadiyah, dengan harapan kelak perguruan pencak yang terorganisir ini dapat menjadi wadah pangkaderan dan wadah silaturahmi para ahli pencak di lingkungan Muhammadiyah. Sekalipun ujian demi ujian di lalui.
            Maka berbagai perangkatpun disiapkan sedemikian rupa, antara lain :
·        Nama perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran perguruan Kauman sehingga ditetapkan nama Tapak Suci
·        Tertib upacara disusun oleh Moh Bahrie Irsyad
·        Doa dan ikrar disusun oleh H Djarnawi Hadikusuma
·        Lambang perguruan diciptakan oleh M Fahmie Ishom
·        Lambang anggota diciptakan oleh Suharto Sujak
·        Lambang tim inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah
·        Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M Zundar Wiesman dan Anis Susanto
Kemudian atas izin dan restu Allah swt telah menjadi suatu kenyataan sejarah bahwa pada Tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta, Tapak Suci telah ditakdirkan untuk lahir dan berkembang diseluruh Nusantara dan kelak meluas ke mancanegara, untuk menjadi pelopor pengembangan pencak silat yang methodis dan dimanis.
            Pada saat kelahirannya Tapak Suci telah digariskan bahwa :
·        Tapak Suci berjiwa ajaran KH Ahmad Dahlan
·        Keilmuannya bersifat methodis dan dinamis
·        Keilmuannya bersih dari syirik dan menyesatkan

Pada perkembangan selanjutnya Tapak Suci telah banyak memberi sumbangasinya kepada bangsa ini. Melalui rapat kerja nasional pada tanggal 19-20 April 1967 di Pekalongan maka akhirnya memilih IPSI sebagai induk pencak silat dan langsung menjadi anggota IPSI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar